Terpuruknya Nasib Industri Pertanian Kentang Tanah Air

Авторы

  • Yudi Anto

DOI:

https://doi.org/10.1007/6513

Ключевые слова:

agronomy, horticulture, kentang

Аннотация

Pepatah “Sudah jatuh tertimpa tangga” mungkin paling pas menggambarkan nasib seorang pemula yang tak mau disebut namanya. Baru pertama kali bermain kentang sudah terlibas harga yang anjlok.

Ketika panen awal Maret, kentangnya hanya dihargai Rp2.000/kg. Alih-alih menunggu harga baik, kentang yang dibiarkan di lahan selama 2 bulan, malah menemui nasib sial. Sudah harga makin jatuh—Rpl.500/kg, panen kentang pun menyusut tinggal 3 ton dalam 1 ha.

Биография автора

Yudi Anto

Yudi Anto has worked in the Agriculture industry for 8 years, gaining experience in agriculture, forestry, livestock and gardening. As a seasoned Editor, he is passionate about  Business & Industrial, Agriculture & Forestry and Gardening & Landscaping. In addition to Agriculture, he is also involved in livestock . Outside of the office, Yudi Anto enjoys Agriculture and farming.

Загрузки

Опубликован

2015-11-26

Выпуск

Раздел

Оригинальные статьи